Mitos hujan panas dan ilalang bagi Orang Dayak ada bermacam-macam versi , Hujan panas disini yang dimaksud adalah Hujan yang berlangsung disertai matahari masih bersinar terik. Menurut beberapa suku dayak mengatakan hujan panas merupakan suatu keadaan yang harus dihindari. Berdasarkan Kepercayaan Dayak Dayak Iban, Dayak Pantu, Dayak kanayatn ketika manusia terkena hujan panas akan terjadi hal-hal buruk dan menyebabkan jatuh sakit.
Menurut Kepercayaan Dayak Pantu dan Dayak kenayatn manusia yang terkena hujan panas dapat jukat (sakit kepala, demam, sakit karena mahkluk mistis) dan konon ada yang meninggal dengan bekas biru dan beberapa garis di sekujur tubuh seperti garis harisontal di bagian leher.
Menurut kepercayaan Dayak kenayatn bekas tersebut akibat terkena kayau (Tebas) oleh kamang (sosok mistik seperti manusia yang kasat mata tetapi bukan hantu atau setan), sedangkan menurut Dayak Pantu hal tersebut akibat kerena terkena titek (cincang) oleh kamang. Sedangkan menurut kepercayaan Dayak Iban Jatuh sakitnya manusia yang terkena hujan panas disebabkan terkena Sumpit “Hantu Lachau”.
Dalam hal menangkal hal-hal buruk yang mungkin saja terjadi akibat hujan panas Dayak Iban, Dayak pantu, dan Dayak Kenayatn mempercayai hal yang sama yaitu dengan “Menyisipkan Daun ilalang pada telinga bagian atas”. Bagi Dayak iban dan Dayak Pantu , menyisipkan daun ilalang pada daun telinga bagian atas bertujuan menghilangkan kita dari pandangan kamang (pantu) atau Hantu Lachau (Iban) sedangkan menurut Dayak kenayatn hal tersebut untuk mempersenjatai diri kerena bagi Dayak kenayatn kamang mengunakan senjata daun ilalang yang tajamnya hampir sama dengan mandau.
Referensi:
[1] pengerindu.net
[2] penulisopini.blogspot.com
[3] dayak-side.blogspot.com
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Mungkin itu ada benarnya kalau terkena panas dingin tubuh kita jadi meriang/menggigil
ReplyDelete@ Kang Didi Wirawan: Hal tersebut hanya pengetahuan lisan yang dapat diberikan oleh leluhur untuk menjawab rasa penasaran untuk anak cucunya yang aktif bertanya, Jawaban tersebut diturunkan seara turun temurun dan masih di percayai sampai dengan hari ini. Sejujurnya jika dari sudut pandang sains perubahan suhu dan ketidak mampuan body menyesuaikan perubahan yang menyebabkan jatuh sakit.
ReplyDelete