Dayak Banyuke-Songga/Banyuke Songga Batukng adalah salah satu subsuku Dayak yang tinggal di Binua Songga-Batukng di Kecamatan Menyuke, Kabupaten Landak. Bahasa yang dituturkan oleh penduduk di Binua Batukng disebut bahasa Banana’.
Menurut tradisi lisan masyarakat setempat, bahasa ini disebut bahasa Ngalampa’. Bahasa ini agak beda sedikit dengan bahasa Banana’, namun masih memperlihatkan banyak kesamaan sehingga mempunyai tingkat kesepahaman yang tinggi. Kesamaannya dengan bahasa Banana’ menyebabkan bahasa ini disebut juga bahasa Dayak Kanayatn. Secara kebahasaan, bahasa ini tergolong ke dalam rumpun bahasa Melayik.
Adapun kampung-kampung yang tergabung dalam wilayah adat Songga Batukng adalah Kampung Songga, Banyalitn, Sidatn, Baking, Antong, Selandang, Sembatu, dan Kelampai Kendayan. Menurut data kependudukan tahun 1998, jumlah mereka ada 2.961 jiwa. Menurut cerita, Kampung Songga letaknya bukan di tempat yang ada sekarang ini, tetapi sering berpindah-pindah tempat yang disebabkan oleh perang kayo pada zaman dulu.
Sistem kepercayaan masyarakat pada dasarnya bertitik tolak pada 2 prinsip, yakni percaya dengan adanya Tuhan yang satu dan percaya juga kepada roh-roh leluhur atau roh nenek moyang yang telah meninggal.
Suku ini bertahan hidup mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk mendapatkan penghasilan, selain itu mereka juga melakukan perburuan binatang liar ke dalam hutan serta memelihara beberapa hewan ternak seperti babi dan Ayam, Saat ini tidak sedikit juga dari masyarakat suku Dayak Banyuke-Songga/Banyuke Songga Batukng sudah melangkah lebih maju untuk bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment