Jalan Rusak, sekadau, wilayah timur kalbar// Photo by N/A
Bagaimana tidak, dalam beberapa tahun terakhir kerusakan ruas jalan nasional yang menghubungkan antar kabupaten terutama di wilayah timur Kalbar sekana tak ada habisnya. Dimana-mana ditemui lubang menganga di tengah jalan. Saat musim hujan, lubang-lubang itu dipenuhi air yang menggenang bak kolam ikan. Belum lagi debu yang beterbangan saat hujan tak turun dapat menimbulkan penyakit pernapasan.
Bupati Sekadau pun sepertinya sudah mulai gerah akan buruknya ruas jalan nasional yang tak kunjung membaik. Simon Petrus sebagai salah satu pengguna jalan yang kerap berurusan keluar daerah mengaku prihatin melihat kondisi ruas jalan yang tak kunjung membaik. Menurutnya, masyarakat sudah luar biasa bersabar menghadapi kenyataan tersebut meskipun selama ini masyarakat mengangap jalan Rusak adalah Pemandang Umum diKalimantan.
Diakui Simon, sebagai kepala daerah dirinya telah berkali-kali melakukan koordinasi dengan pemerintah Propinsi Kalbar bahkan sampai ke pemerintah pusat melalui kementerian terkait untuk memperjuangkan perbaikan jalan negara. Satu-satunya upaya yang bisa dilakukan yakni dengan mendesak pemerintah pusat untuk segera melakukan perbaikan terhadap jalan tersebut.
Simon juga mengungkapkan sudah sering melakukan lobi-lobi baik ke propinsi maupun ke kementerian pekerjaan umum agar ruas jalan nasional ini dilakukan perbaikan secara permanen. Namun sampai saat ini masih ditemui kerusakan jalan dimana-mana sehingga jalan ini tanpak seperti tidak ada tuannya. Seharus ada kejelasan dari Pemerintah pusat untuk perbaikan ruas jalan nasional agar kondisi kerusakan tidak berlarut-larutdan dibirkan begitu saja.
kerusakan ruas jalan nasional turut mengundang protes dari anggota DPRD Kabupaten Sekadau. Dimana kucurkan anggaran dari APBN untuk memperbaiki ruas jalan di sejumlah titik dianggap tidak tepat sasaran. Pemerintah pusat mesti lebih serius dalam memperhatikan pembangunan di wilayah Kalbar, terutama di kawasan Timur yang juga meliputi Kabupaten Sekadau. Selama ini, masyarakat sudah cukup sabar menanti pembagian kue pembangunan. Perhatian yang serius dan nyata dari pemerintah pusat terkait infrastruktur sudah bertahun-tahun tidak juga dilakukan perbaikan dibeberapa wilayah kalimantan terutama wilayah tiur kalbar.
Ketua komisi A DPRD Sekadau, Paulus Subarno, Mengatakan kalau pemerintah tak kunjung menunjukkan langkah konkrit, Barno mengancam lebih baik memisahkan diri dari NKRI dan bergabung ke Negara lain yang sanggup membangun wilayah Timur Kalbar.“Kalau memang Pemerintah tidak sanggup, lebih baik gabung saja ke Malaysia atau Negara lain yang lebih siap memberikan karya nyata untuk kita".
No comments:
Post a Comment