Dayak Bakati’ Lumar adalah subsuku Dayak Bakati’ yang tinggal di Binua Lumar, Kabupaten Bengkayang. Bahasa yang mereka tuturkan adalah bahasa Bakati’. Jika dibandingkan dengan bahasa Bakati’ yang lain. Bahasa Bakati’ Lumar memperlihatkan ciri-ciri tertentu, yaitu tidak munculnya bunyi sengau sesudah konsonan. Misalnya kata Kanayatn pada bahasa Bakati’ umumnya, disebut Kanayat oleh orang Bakati’ Lumar. Juga kata barekng yang artinya ‘tangan’ menjadi barek. Kampung-kampung yang termasuk ke dalam wilayah adat Lumar di Kecamatan Ledo adalah Lumar, Madi, Maba’, Jelatok, Molo, Magap, Selayu, Magmagan, Sempayu’ (Melambe), Sekinyak, Sibo, Sekaru’, Babuluh, Silap, dan Sansak. Mereka berjumlah 3.956 jiwa.
Dayak Bakati’ Lumar sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda terutama karena interaksinya dengan orang-orang Cina Kek/Hakka yang bekerja di berbagai pertambangan emas di Lumar. Sewaktu orang-orang Cina Kek datang ke wilayah Lumar, mereka semuanya terdiri dari laki-laki dengan bekal seadanya. Yang lebih dikenal pada waktu itu adalah mereka membawa handuk berwarna merah. Orang-orang Cina ini kemudian kawin dengan perempuan-perempuan Dayak. Orang-orang yang pertama lahir sebagai peranakan Cina-Dayak biasa disebut Pathongla. Orang-orang Cina sendiri menyebut orang Dayak itu Laci. Pada mulanya hubungan antara orang Dayak dan Cina cukup harmonis. Orang-orang Dayak banyak belajar dari Cina tentang berkebun, bertani, beternak. Yang lebih nampak dalam budaya Dayak hingga saat ini adalah cara memasak.
Banyak kata-kata dari Cina Kek yang terserap ke dalam bahasa setempat, seperti boksan, muk, popat, teokang, dan lain-lain. Pada masa sebelum demonstrasi tahun 1967, orang-orang Dayak jarang yang tinggal di tepi-tepi jalan. Mereka kebanyakan bermukim di gunung-gunung atau dataran tinggi di sekitar Lumar. Lumar pada waktu itu merupakan Perkampungan Cina Kek. Karena bekerja di pertambangan emas, orang-orang Cina ini kemudian menjadi kuat dan menjadi lebih percaya diri. Menurut penuturan informan, pernah ada suatu peristiwa pertikaian antara orang-orang Cina dengan orang Dayak di wilayah Lumar, yaitu di Kampung Sungai Tarekng. Orang-orang Da yak yang tidak mau tanahnya diambil untuk pertambangan emas oleh orangorang Cina, dibunuh. Dari aspek tradisi lisan tidak banyak diketahui tentang informasi mengenai asal-usul orang Dayak Bakati’ Lumar.
Sumber:
[1]Dayakologi.org
[2]institutdayakologi.wordpress.com
No comments:
Post a Comment