Dayak Behe

Suku Dayak Behe adalah subsuku Dayak yang bermukim di Binua Behe. Kata Behe itu sendiri sebenarnya diambil dari nama sungai dan kemudian dipakai untuk menamakan sebuah binua. Binua Behe tidak dibatasi oleh batas wilayah kecamatan. Berdasarkan aliran Sungai Behe, binua ini terdapat di tiga kecamatan, yaitu di Kecamatan Air Besar, Kecamatan Meranti’, dan Kecamatan Ngabang. Sungai Behe merupakan sungai tempat pertemuan anak-anak sungai kecil lainnya, termasuk anak Sungai Dait. Semua aliran sungai-sungai ini bermuara di Sungai Landak.
Gadis Dayak Behe
Jumlah penutur Bahasa Behe Balangint, yang terdapat di Binua Behe di Kecamatan Air Besar sebanyak 6.402 jiwa. Sedangkan jumlah penutur bahasa Balangint secara keseluruhan di Kecamatan Air Besar sebanyak 22.405 jiwa. Jumlah ini masih ditambah dengan kampung-kampung lain di Binua Behe yang terletak di Kecamatan Ngabang dan Kecamatan Air Besar.

Adapun kampungkampung yang tergabung ke dalam Binua Behe adalah Kampung Kuala Behe (ada Melayu), Bangkup, Nyawan, Senuang, Kurnia, Nyayum, Engkoje, Leban, Paku Raya, Jawat, Engkalong, Langsat, Permiit, Sebangar, Terap, Opo, Ayud, Ansari, Reo Behe, Angkanyar, Entobo, Mamo, Bata, Ipuh, Manggam, Pesak, Sehe Lusur, Sehe Embuluh, Manggam Bati, Bengawan Ampar, Pangkalan Pansi’, Sejowet, Sebaro, Panit, Berangan PaloKandis, Senuang, Nyawan, Langsat, Permiit, Tanjung Balai, Ayud, Sabangar, Entobok, Sengangkam, Bacang onse, Terap, Ansari, Angkanyar, Reo Behe, Ipoh, Bata, Mamo, Kedama (Melayu), Sehe Embuluh, Sehe usur, Pansi’, Bengawan Ampar, Sabaro, Panit, dan M. Pesak.

Dayak Behe memang berasal dari Binua Behe. Suku ini sejak dari nenek moyang mereka memang telah tinggal di wilayah Behe. Bahasa yang dituturkan oleh orang-orang Behe adalah bahasa Behe Balangint. Bahasa Behe Balangint termasuk ke dalam rumpun bahasa Melayik. Bahasa ini memang berasal dari Binua Behe dan menyebar di sepanjang aliran Sungai Behe dan anak-anak sungainya. Hal ini diketahui dari bahasa yang dituturkan di semua kampung yang terletak di sepanjang aliran Sungai Behe dan beberapa sungai yang terdapat di Kecamatan Air Besar. Bahasa Behe menyebar di hampir seluruh Kecamatan Air Besar.

Sistem kepercayaan masyarakat pada dasarnya bertitik tolak pada 2 prinsip, yakni percaya dengan adanya Tuhan yang satu dan percaya juga kepada roh-roh leluhur atau roh nenek moyang yang telah meninggal.

Suku ini bertahan hidup mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk mendapatkan penghasilan, selain itu mereka juga melakukan perburuan binatang liar ke dalam hutan serta memelihara beberapa hewan ternak seperti babi dan Ayam,Selain itu Dayak behe terkenal dengan hasil tambang liar yaitu Emas dan Intan. Saat ini tidak sedikit juga dari masyarakat suku Dayak Behe sudah melangkah lebih maju untuk bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta.

Referensi: Alloy, Surjani, dkk.,MOZAIK DAYAK: Keberagaman Subsuku dan Bahasa Dayak di Kalimantan Barat, Institut Dayakologi, Pontianak, 2008.

7 comments:

  1. Indonesia memang kaya banget ya mas, tidak hanya kaya sumber daya alam nya saja tetapi kaya akan suku, budaya, dan juga bahasa. Luar biasa negeri ini :)

    ReplyDelete
  2. @Wahyu Eka Prasetiyarini : Ia mbak ririn. Sayang sekali belum di kelola dan di manajemen dengan baik...

    ReplyDelete
  3. Lagi2 saya bangga memiliki saudara suku dayak yg sebangsa dan setanah air. Cantiknya tak kalah sama artis korea, hehehe :)

    Sayangnya saya blm bisa menyaksikan secara langsung kesenian khas suku dayak yg sangat unik dan mempesona ^_^

    Salam bahagia buat saudaraku semua subsuku dayak di Kalimantan ^^^

    ReplyDelete
  4. @Indri Lidiawati: Kalau mbak ingin melihat secara langsung datang saja saat acara
    PESTA SENI DAN BUDAYA DAYAK SE-KALIMANTAN XI 2013 di YOGYAKARTA
    tanggal: 14 S/D 16 November 2013
    tempat: Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri - Universitas Gajah Mada Yogyakarta.

    ReplyDelete
  5. Wah keren tuh mas,,, asyik banget bisa nonton langsung gebyar seni suku dayak se-kalimantan selama 3 hari nich.... Pasti ramai ! Senang tuh mbak Eka Wahyu yg rumahnya deket, hehehe :)
    Makasih infonya ^_^

    ReplyDelete
  6. @Indri Lidiawati : Lah mbak Indri juga sekalian ikutan plus kopdar sama mbak Ririn...

    ReplyDelete
  7. lovely you all people belongs from a beautiful place with beauty and loving nature...............

    ReplyDelete