Dayak Bakati’ Sebiha’

Dayak Bakati’ Sebiha’ adalah salah satu subsuku Dayak Bakati’ yang tinggal di Banoe4 Sebiha’, Kabupaten Bengkayang. Banoe merupakan wilayah adat yang dibentuk semasa pemerintahan kolonial, yaitu ketika penembahan dan Kesultanan Melayu sedang berjaya. Pengaruh banoe dan ketimanggungan yang dikepalai oleh rangkaya merupakan sistem pemerintahan yang diadopsi dari Kerajaan Melayu yang berkuasa pada waktu itu, juga termasuk pengaruh dari Kerajaan Majapahit di Jawa. Sebiha’ adalah nama sebuah sungai yang mengalir di wilayah ini. Nama sungai ini kemudian dipakai sebagai nama wilayah adat untuk kawasan ini. Ada empat sungai penting yang terdapat di wilayah ini, yaitu Sungai Seles, Sungai Teriak, Sungai Ledo, dan Sungai Sebau/Sejarikng. Sedangkan gunung-gunung yang banyak menyimpan legenda tentang suku Dayak di wilayah ini adalah Gunung Seles, Sejamu’, dan Sebatuan.


Wilayah Banoe Sebiha’ ini dulunya terdiri dari tiga puluh buah kampung yang berdekatan. Di Kecamatan Suti, kampung-kampung yang termasuk ke dalam wilayah adat Sebiha’ ini adalah Kampung Sidane, Kiong, Sabang, Parajo, Senyawah, Selungki, Beringin, Abah, Kelayu’, Ansiap/Sensiap, Tapetn I, dan Tapetn II. Sedangkan yang berada di wilayah Kecamatan Ledo adalah Kampung Segiro (Sekanakng), Senapit (Jago), Sebangan, Sebawak, Sepintik, Peta- 4 Di Kecamatan Ledo terdapat empat wilayah adat atau banoe, yaitu Banoe Sengayan, Lumar, Sebiha`, dan Kuma. bang, Dapan, Tabang, Sapano, Teribun, Sebunut, Batu Ajong, Jugan, Nimpa’, Padakng, dan Muhi. Bahasa yang dituturkan oleh subsuku Dayak Bakati’ Sebiha’ adalah bahasa Bakati’. Secara kebahasaan bahasa Bakati’ tergolong ke dalam rumpun Bidayuhik. pada tahun 2001 jumlahnya 6.516 jiwa.

Orang-orang Bakati’ Sebiha’ mengenal tiga Nyabata (Tuhan), yaitu Nyabata Langit atau Bintakng Sakaro, Nyabata Gunung atau Danihang, dan Nyabata Rumah atau Pama Barakat. Tugas Nyabata Langit adalah untuk memohon rezeki dan keberuntungan. Dengan demikian, dibuat upacara Nyangah/Mate’ ‘doa’ sebelum membuka ladang, memanen padi, dan lain-lain. Tugas Nyabata Gunung atau Danihang adalah mengemban tugas keselamatan. Jika ada ancaman dari musuh atau wabah penyakit dan bencana alam maka diadakan upacara Balala’ atau Basamsam yang juga disebut Nyabak Abak. Sedangkan tugas Nyabata Rumah atau Pama Barakat adalah mendatangkan kebaikan dan kejahatan, mendatangkan nasib sial dan keberuntungan, kesehatan, dan penyakit. Oleh karena itu, manusia perlu menjaga keselarasan dengan alam dengan cara tidak melanggar hukum alam. Dengan demikian, manusia akan selalu sehat dan beruntung. Ada cerita, di Bukit Seles terdapat seekor harimau yang terkenal ganas. Harimau tersebur adalah harimau jadi-jadian yang disebut Kabu Rimu Seles. Selain harimau tersebut terdapat jin bermata tujuh. Setiap orang yang ke ladang atau ke huma jika bernasib sial akan dimakan oleh harimau ini. Tersebutlah nama seorang tokoh yang terkenal karena keberaniannya yang kemudian membunuh harimau ini. Nama orang itu adalah Nyantikng Maya’ Ngayam.

Sumber:

[1]Dayakologi.org
[2]institutdayakologi.wordpress.com

No comments:

Post a Comment