Dayak Pantu

Dayak Pantu merupakan suku asli Pulau Kalimantan. Dayak Pantu merupakan salah satu dari sekian banyak subsuku Dayak yang mendiami pulau kalimantan tepatnya di kalimantan Barat.
Acara Berimah Dayak Pantu di depan rumah panjang binua Pantu// Photo by Deki Saputra
[»] Apa bahasanya?
Dalam kesehariannya Dayak Pantu bertutur dalam bahasa Pantu bamak' atau yang dikenal sebagai bahasa Bamak'. Menurut tatanan kebahasaan, bahasa ini tergabung dalam kelom pok bahasa Bidayuhik.

[»] Dimana Penyebarannya?
Penyebaran Dayak Pantu terdapat di Landak, Kalimantan Barat. Menurut cerita mantan temenggung pantu, Dayak pantu terbagi menjadi 2 (dua) yakni Pantu Seratus dan Pantu Selibong. Dayak pantu tersebar di empat desa meliputi; Desa Tebedak, Desa Amboyo Inti, Desa Papung, Desa Temiang Sawi. Pantu Seratus meliputi: Tebedak, Ngedang, Entikit, Sawi, Seluang Danau, Semosok, Kari’, Sengkuang, Pal empat dan Plasma satu. Sementara Pantu Selibong meliputi : Taba’, Sendaun, Nyiin, Perompong, Asam Mareh, Keranji, Tebuan, Sengkuang, Tabi’.

Menurut tulisan bajang diblog (dayakpantu.blogspot.com) asal-usul dayak pantu, berasal dari temawakng (Tembawang) tampunt arekng merajant(sekayam). Bajang Menegaskan hal tersebut sesuai dengan kutipan batang lontar. Kutipan batang lontar tersebut sekarang ini masih menjadi teka-teki dan tidak tau jelas siapa yang menyimpan-nya. Jumlah penutur bahasa Pantu sebanyak 2,671 jiwa berdasarkan data dari kantor kecamatan bulan September 1998.

[»] Bagaimana dengan Adat dan kepercayaannya?
Sistem kepercayaan masyarakat Dayak pantu pada dasarnya bertitik tolak pada 2 prinsip, yakni percaya dengan adanya Tuhan yang satu dan percaya juga kepada roh-roh leluhur atau roh nenek moyang yang telah meninggal. Bukti kuat adanya Peradaban Dayak pantu dapat di lihat dengan ada-nya rumah panjang, pantak, dll. Suku Dayak pantu memiliki Rumah panjang binua pantu yang sudah berdiri sejak tahun 1940-an, dan mulai digunakan pada tahun 1950-an.

[»] Bagaimana mereka bertahan hidup?
Masyarakat suku Dayak pantu dalam bertahan hidup mengandalkan sektor pertanian dan perkebunan untuk mendapatkan penghasilan, selain itu mereka juga banyak yang bekerja menjadi buruh. Saat ini tidak sedikit juga dari masyarakat suku Dayak Pantu yang sudah melangkah lebih maju untuk bekerja di sektor pemerintahan maupun swasta.